MUSIBAH LINGKUNGAN NUKLIR CHERNOBYL
Disusun Oleh
Kelompok 1 :
Yuniar Hadianty H1E1090
Ikhsan Firmawan H1E109008
M. Ali Rachman H1E1090
Ali Pransisko H1E1090
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK BANJARBARU
2009/2010
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan Musibah Lingkungan Nuklir Chernobyl.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Kimia Lingkungan atas bimbingan yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami sudah berusaha dalam pembuatan makalah, namun kami menyadari masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Banjarbaru, Februari 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 PLTN CHERNOBYL DAN PRYPIAT
2.2 PERENCANAAN UJIAN FITUR KEAMANAN YANG POTENSIAL
2.3 PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN
2.4 DAMPAK KECELAKAAN PLTN
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.
Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
Fisi Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk membangkitkan listrik.
Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.
Reaktor Nuklir
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator neutron, batang kendali, dan perisai beton.
Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam teras reaktor.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan sebagai bahan perisai.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).Contohnya PLTN di kota Ukraina .Namun pada saat pengujian nuklir, terjadi ledakan yang sangat kuat yang dampaknya masih dapat dirasakan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.Bencana Chenobryl terjadi pada 26 April 1986.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dari makalah ini adalah:
1. Mengapa kecelakaan Chernobyl bisa terjadi?
2. Kapan kecelakaan ini terjadi?
3. Bagaimana kecelakaan ini terjadi?
4. Apa saja dampak setelah kecelakaan ini terjadi?
5.Dimana kecelakaan ini terjadi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana terjadinya kecelakaan Chernobyl
2. Mengetahui dampak dari kecelakaan tersebut yang dirasakan sampai sekarang
BAB II
ISI
2.1 PLTN CHERNOBYL DAN PRYPIAT
Chernobyl adalah sebuah kota dekat kota Kiev Pripyat, Ukraina, 18 km (11 mil) barat laut dari kota Chernobyl, 16 km (10 mil) dari perbatasan Ukraina dan Belarus, dan sekitar 110 km (68 mil) utara Kyiv.Kota ini ditinggalkan penghuninya tahun 1986 setelah bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terkenal sebagai Bencana Chernobyl, yang terletak 14,5 km utara-barat laut. PLTN ini terdiri dari empat RBMK-1000 reaktor nuklir, masing-masing mampu menghasilkann 1 Gigawatt (GW) dari listrik, dan empat bersama-sama memproduksi sekitar 10% dari listrik yang ada di Ukraina pada saat kecelakaan terjadi. Pembangunan reaktor dimulai pada akhir tahun 1970-an,yang dipergunakan pada tahun 1977 kemudian reaktor kedua pada tahun 1978, ketiga 1981, dan yang ke empat pada tahun 1983. Dua reaktor lagi no 5 dan 6 masih dalam pengerjaan pada waktu kecelakaan terjadi. Pembangkit tersebut dinamakan sesuai dengan nama kotanya, dan terletak di Chernobyl Raion (distrik), tetapi bukan merupakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Pada saat pembangunan pembangkit tersebut, sebuah kota kembar, Prypiat dibangun didekatnya untuk para pekerjanya.Chernobyl terletak di koordinat 51.380567°N 30.116272°E. Sekarang kota ini masih berpenghuni walau hanya sedikit. Tingkat radiasi di kota ini masih dalam keadaan kritis,yaitu pada 5,6 roentgen per second (R/s) (0.056 Grays per second, atau Gy/s).
Prypiat adalah sebuah kota besar di daerah terasing di Ukraina Utara, merupakan daerah perumahan para pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Kawasan ini mati sejak terjadinya bencana Chernobyl yang menelan hamper 50.000 jiwa. Bangunan apartemen (empat merupakan bangunan yang belum sempat ditempati), kolam renang, rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain hancur, dan semua isi yang terdapat dalam bangunan tersebut dibiarkan ada di dalamnya, seperti arsip, TV, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian dan lain-lain semua seperti kebanyakan milik keluarga-keluarga pada umumnya.
2.2 Perencanaan ujian fitur keamanan yang potensial
Sebuah rotor turbin uap modern
Pada siang hari tanggal 25 April 1986, reaktor 4 akan dijadwalkan ditutup untuk pemeliharaan siklus bahan bakar.Sebuah eksperimen dijadwalkan untuk menguji keamanan potensial pendinginan inti darurat fitur selama prosedur penonaktifan.
Setelah penonaktifan darurat , pendinginan diperlukan untuk menjaga suhu di inti reaktor cukup rendah untuk menghindari kerusakan bahan bakar. Reaktor terdiri dari sekitar 1.600 individu saluran bahan bakar dan saluran operasional yang dibutuhkan setiap aliran dari 28 metrik ton (28.000 liter (7.400 USgal)) air per jam.
Reaktor tenaga nuklir memerlukan aliran pendinginan untuk menghilangkan panas, bahkan jika tidak secara aktif maka akan membangkitkan kekuatan. Dalam kasus kegagalan daya eksternal, reaktor akan secara otomatis berkurang, DNS batang akan dimasukkan dan menghentikan proses fisi nuklir (dan karenanya generasi uap). Namun, dalam menghabiskan bahan bakar, produk fisi radioaktif sendiri, dan terus menghasilkan panas ketika mendapat tekanan . Ini bisa berjumlah 1-2 persen dari output normal pabrik. Jika tidak segera dihapus oleh sistem pendingin, panas dapat menyebabkan kerusakan inti.
Kekurangan tenaga dianggap tidak dapat diterima dan itu menunjukkan bahwa energi mekanik (rotasi momentum) dari turbin uap dapat digunakan untuk menghasilkan listrik untuk menjalankan pompa air pendingin utama yang sedang berputar ke bawah. Tes awal tahun 1982 menunjukkan bahwa eksitasi tegangan dari generator turbin tidak cukup, itu tidak mempertahankan medan magnet yang diinginkan selama generator spin-down. Sistem ini dimodifikasi, dan pada tahun 1984 tes diulang, tapi terbukti tes ulang gagal. Pada tahun 1985 tes telah dicoba untuk ketiga kalinya, tapi juga memberikan hasil negatif. Prosedur tes ini harus diulang lagi pada tahun 1986.
Tes difokuskan pada rangkaian penggantian pasokan listrik untuk reaktor. Menurut pengujian parameter, pada awal percobaan, output termal reaktor seharusnya tidak lebih rendah dari 700 MW. Jika kondisi reaktor seperti yang telah direncanakan, tes hampir pasti akan berjalan dengan aman, upaya meningkatkan keluaran reaktor akhirnya mengakibatkan bencana setelah percobaan telah dimulai, tidak konsistennya dengan prosedur yang telah disetujui.
Pembangkit listrik Chernobyl yang telah beroperasi selama dua tahun tanpa kemampuan untuk naik melalui 60-75 detik pertama dari total kehilangan tenaga listrik - fitur keamanan penting. Manajer stasiun mungkin berharap untuk memperbaiki hal ini pada kesempatan pertama. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa mereka melanjutkan tes, bahkan ketika muncul masalah serius, dan mengapa persetujuan yang diperlukan untuk tes ini tidak dicari dari pengawas nuklir Soviet regulator (walaupun ada perwakilan di kompleks dari 4 reaktor).
Prosedur percobaan dimaksudkan untuk menjalankan sebagai berikut:
- reaktor harus berjalan pada daya rendah, tetapi > 700 MW,
- turbin uap dijalankan sampai dengan kecepatan penuh,
- bila kondisi tersebut tercapai, pasokan uap itu harus tertutup,
- turbin akan diizinkan untuk freewheel bawah,
- kinerja generator dicatat untuk menentukan apakah itu bisa memberikan kekuatan untuk menghubngkan pompa pendingin.
2.3 PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN CHENOBRYL
Reaktor Chernobyl jenis RBMK didirikan di atas tanah rawa di sebelah utara Ukraina, sekitar 80 mil sebelah utara Kiev. Reaktor unit 1 mulai beroperasi pada 1977, unit 2 pada 1978, unit 3 pada 1981, dan unit 4 pada 1983. Sebuah kota kecil, Pripyat, dibangun dekat PLTN Chernobyl untuk tempat tinggal pekerja pembangkit itu dan keluarganya.
Tipe PLTN Chernobyl dirancang untuk menghasilkan “plutonium” guna pembuatan senjata nuklir serta listrik. Tipe PLTN berfungsi ganda seperti ini tidak ada di negara-negara Barat, seperti, AS dan Prancis, yang merupakan negara pioner PLTN di samping Uni Soviet (pada waktu itu) sebagai pioner pertama.
Secara garis besar, bencana Chernobyl dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada 25 April 1986 reaktor unit 4 direncanakan dipadamkan untuk perawatan rutin. Selama pemadaman berlangsung, teknisi akan melakukan tes untuk menentukan apakah pada kasus reaktor kehilangan daya turbin dapat menghasilkan energi yang cukup untuk membuat sistem pendingin tetap bekerja sampai generator kembali beroperasi.
Proses pemadaman dan tes dimulai pukul 01.00 pada 25 April. Untuk mendapatkan hasil akurat, operator memilih mematikan beberapa sistem keselamatan, yang kemudian pilihan ini yang membawa malapetaka. Pada pertengahan tes, pemadaman harus ditunda selama sembilan jam akibat peningkatan permintaan daya di Kiev. Proses pemadaman dan tes dilanjutkan kembali pada pukul 23.10 25 April. Pada pukul 01.00, 26 April, daya reaktor menurun tajam, menyebabkan reaktor berada pada situasi yang membahayakan. Operator berusaha mengompensasi rendahnya daya, tetapi reaktor menjadi tak terkendali. Jika sistem keselamatan tetap aktif, operator dapat menangani masalah, namun mereka tidak dapat melakukannya dan akhirnya reaktor meledak pada pukul 01.30.
Kecelakaan PLTN Chernobyl masuk level ke-7 (level paling atas) yang disebut major accident, sesuai dengan kriteria yang ditentukan INES (The International Nuclear Event Scale). Di samping kesalahan operator yang mengoperasikannya di luar SOP (standard operation procedure), PLTN Chernobyl juga tidak memenuhi standar desain sebagaimana yang ditentukan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency). PLTN Chernobyl tidak mempunyai kungkungan reaktor sebagai salah satu persyaratan untuk menjamin keselamatan jika terjadi kebocoran radiasi dari reaktor. Apabila PLTN Chernobyl memiliki kungkungan maka walaupun terjadi ledakan kemungkinan radiasi tidak akan keluar ke mana-mana, tetapi terlindung oleh kungkungan. Atau bila terjadi kebocoran tidak separah dibandingkan dengan tidak memiliki kungkungan.
Secara perinci, kecelakaan itu disebabkan,
· pertama, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
· Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
· Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
· Penilaian atas berbagai kelemahan PLTN Chernobyl menghasilkan evaluasi internasional bahwa jenis kecelakaan seperti ini tidak akan mungkin terjadi pada jenis reaktor komersial lainnya. Evaluasi ini ditetapkan demikian karena mungkin berdasarkan analisis jenis reaktor lain yang memenuhi persyaratan keselamatan yang tinggi, termasuk budaya keselamatan yang dimiliki para operator sangat tinggi.
Pada tragedi yang terjadi tanggal 26 April 1986 ini,langsung menewaskan 56 orang, belum termasuk 4.000 orang yang kemudian tewas terkena kanker akibat radiasi nuklir dan 600.000 orang yang terkena berbagai penyakit akibat paparan radiasi nuklir. 237 orang menderita sakit radiasi akut, 31 di antaranya meninggal dalam tiga bulan pertama. Kebanyakan dari mereka kebakaran dan pekerja penyelamat berusaha untuk membawa kecelakaan terkendali, yang tidak sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya radiasi eksposur (dari asap) itu.Beberapa 135.000 orang diungsikan dari daerah, termasuk 50.000 dari Pripyat.
2.4 Dampak Kecelakaan
· Pada 2003, IAEA membentuk “Forum Chernobyl” bekerja sama dengan organisasi PBB lainnya, seperti WHO, UNDP, ENEP, UN-OCHA, UN-SCEAR, Bank Dunia dan ketiga pemerintahan Belarusia, Ukraina, dan Rusia. Forum ini bekerja untuk menjawab pertanyaan, “sejauh mana dampak kecelakaan ini terhadap kesehatan, lingkungan hidup dan sosial ekonomi kawasan beserta penduduknya.” Laporan ini diberi nama “Cherno- byl Legacy”.
· Diperkirakan semula dampak fisik akan begitu dahsyat. Artinya, akan menimbulkan korban jiwa yang luar biasa banyaknya. Namun, ternyata data sampai dengan 2006, jumlah korban yang meninggal 56 orang, di mana 28 orang (para likuidator terdiri dari staf PLTN, tenaga konstruksi, dan pemadam kebakaran) meninggal pada 3 bulan pertama setelah kecelakaan, 19 orang meninggal 8 tahun kemudian, dan 9 anak lainnya meninggal karena kanker kelenjar gondok.
· Sebanyak 350.000 likuidator yang terlibat dalam proses pembersihan daerah PLTN yang kena bencana, serta 5 juta orang yang saat itu tinggal di Belarusia, Ukraina, dan Rusia, yang terkena kontaminasi zat radioaktif dan 100.000 di antaranya tinggal di daerah yang dikategorikan sebagai daerah strict control, ternyata mendapat radiasi seluruh badan sebanding dengan tingkat radiasi alam, serta tidak ditemukan dampak terhadap kesuburan atau bentuk-bentuk anomali.
· Di sisi lain, hasil studi dan penelitian terhadap likuidator menunjukkan bahwa “tidak ada korelasi langsung antara kenaikan jumlah penderita kanker dan jumlah kematian per satuan waktu dengan paparan radiasi Chernobyl.
· Kemudian pada 1992-2002 tercatat 4.000 kasus kanker kelenjar gondok yang terobservasi di Belarusia, Ukraina, dan Rusia pada anak-anak dan remaja 0-18 tahun ketika terjadi kecelakaan, termasuk 3.000 orang yang berusia 0-14 tahun. Selama perawatan mereka yang kena kanker, di Belarusia meninggal delapan anak dan di Rusia seorang anak. Yang lainnya selamat.
· Berdasarkan laporan “Chernobyl Lecacy”, sebagian besar daerah pemukiman yang semula mendapat kontaminasi zat radioaktif karena kecelakaan PLTN Chernobyl telah kembali ke tingkat radiasi latar, seperti sebelum terjadi kecelakaan. Dampak psikologis adalah yang paling dahsyat, terutama trauma bagi mereka yang mengalaminya seperti stres, depresi, dan gejala lainnya yang secara medis sulit dijelaskan.
· Akibat kecelakaan itu, IAEA dan semua negara yang memiliki PLTN membangun konsensus internasional untuk selalu menggalang dan memutakhirkan standar keselamatan. Di sisi lain, pihak yang anti-PLTN telah menggunakan isu kecelakaan di
· Belajar dari kecelakaan
· Sebagai dampak kesehatan jangka panjang, merebaknya radiasi dari
Selain berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia juga banyak sekali meninggalkan berbagai macam rongsokan bekas ledakan reaktor nuklir
Dua dekade pascaledakan reaktor pembangkit nuklir Chernobyl, radiasinya masih berdampak, yaitu menyebabkan penurunan populasi serangga dan laba-laba. Tawon besar, kupu-kupu, belalang, capung, dan laba-laba kini menderita dampaknya.
Para peneliti yang bekerja di zona sekitar Chernobyl menyebutkan, di sana terdapat "sinyal kuat penurunan populasi berkaitan dengan kontaminasi". Laporan penelitian itu ditulis pada jurnal Biology Letters.
Guru besar Universitas South Carolina, AS, Timothy Mousseau, dan Anders Moller dari Universitas Paris-Sud bekerja sama dalam proyek itu. Keduanya pernah memublikasikan radiasi tingkat rendah berdampak negatif pada populasi burung. "Kami ingin memperluas cakupan penelitian pada serangga, mamalia, dan tanaman," kata Mousseau. Ia telah sepuluh tahun meneliti dampak radiasi di sekitar Chernobyl yang jauh dari permukiman penduduk.
Untuk studi itu, Mousseau menggunakan cara yang ia sebut ”teknik-teknik standar ekologis”. Ia membuat ”garis jalur” melewati kawasan tertentu lalu menghitung jumlah serangga dan jaring laba-laba di sepanjang jalur tersebut.
Jalur itu melewati kawasan terkontaminasi di Chernobyl, Belarus, dan beberapa kawasan bebas kontaminasi. Pada saat bersamaan, peneliti lain membawa peralatan GPS dan dosimeter untuk mengukur kadar (tingkat) radiasi. Hasilnya, tingkat penurunan populasi sejalan dengan kadar kontaminasi.
Kesehatan lingkungan dan dampak dari Bencana Chernobyl
Beberapa organisasi telah melaporkan tentang dampak dari kecelakaan Chernobyl, tetapi semua mempunyai masalah menilai pentingnya pengamatan mereka karena kurangnya informasi kesehatan masyarakat yang dapat dipercaya sebelum 1986.
Pada tahun 1989, World Health Organization (WHO) pertama menyuarakan keprihatinan bahwa para ilmuwan medis lokal salah disebabkan berbagai biologis dan efek kesehatan radiasi. . Pemerintah Uni Soviet meminta Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengkoordinasikan para ahli internasional 'penilaian kecelakaan radiologi, lingkungan dan konsekuensi kesehatan di beberapa kota-kota yang paling banyak daerah yang terkontaminasi di Belarus, Rusia, dan Ukraina. Antara Maret 1990 dan Juni 1991, total 50 misi lapangan dilakukan oleh 200 ahli dari 25 negara (termasuk Uni Soviet), tujuh organisasi, dan 11 laboratorium . Dengan tidak adanya pra-1986 data, kontrol populasi dibandingkan dengan mereka yang terkena radiasi. Gangguan kesehatan yang signifikan terlihat jelas di kedua kontrol dan kelompok terbuka, tetapi, pada tahap itu, tak ada radiasi terkait.
Penelitian selanjutnya di Ukraina, Rusia dan Belarus didasarkan pada register nasional lebih dari satu juta orang mungkin dipengaruhi oleh radiasi. Pada tahun 2000, sekitar 4.000 kasus kanker tiroid telah didiagnosa pada anak-anak terekspos.. Namun, peningkatan yang cepat dalam mendeteksi kanker tiroid menunjukkan bahwa sebagian paling tidak adalah sebuah artefak dari proses penyaringan.. Kanker tiroid biasanya tidak fatal jika didiagnosis dan diobati dini.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bencana Chernobyl adalah kecelakaan nuklir yang terjadi pada tanggal 26 April 1986 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina Republik Sosialis Soviet (waktu itu bagian dari Uni Soviet), sekarang di Ukraina. Ini merupakan kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01:23:40 pagi (UTC+3), reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Uni Soviet di dekat Pripyat di Ukraina meledak. Akibatnya, kebakaran dan radioaktif menyebar. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan dari kota ini. Bencana Chernobyl ini mengakibatkan pelepasan radioaktivitas yang sangat besar yang menghancurkan reaktor. Banyak korban jiwa dari kecelakaan itu yang disebabkan oleh keracunan radiasi.
Kecelakaan Chernoby terjadi karena beberapa hal, yaitu :
Pertama,, desain reaktor, yakni tidak stabil pada daya rendah - daya reaktor bisa naik cepat tanpa dapat dikendalikan. Tidak mempunyai kungkungan reaktor (containment). Akibatnya, setiap kebocoran radiasi dari reaktor langsung ke udara.
Kedua, pelanggaran prosedur. Ketika pekerjaan tes dilakukan hanya delapan batang kendali reaktor yang dipakai, yang semestinya minimal 30, agar reaktor tetap terkontrol. Sistem pendingin darurat reaktor dimatikan. Tes dilakukan tanpa memberitahukan kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi reaktor.
Ketiga, budaya keselamatan. Pengusaha instalasi tidak memiliki budaya keselamatan, tidak mampu memperbaiki kelemahan desain yang sudah diketahui sebelum kecelakaan terjadi.
Pada tragedi yang terjadi tanggal 26 April 1986 ini,langsung menewaskan 56 orang, belum termasuk 4.000 orang yang kemudian tewas terkena kanker akibat radiasi nuklir dan 600.000 orang yang terkena berbagai penyakit akibat paparan radiasi nuklir. 237 orang menderita sakit radiasi akut, 31 di antaranya meninggal dalam tiga bulan pertama. Kebanyakan dari mereka kebakaran dan pekerja penyelamat berusaha untuk membawa kecelakaan terkendali, yang tidak sepenuhnya menyadari betapa berbahayanya radiasi eksposur (dari asap) itu.Beberapa 135.000 orang diungsikan dari daerah, termasuk 50.000 dari Pripyat.
3.2 SARAN
Hendaknya dalam pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), mempunyai pekerja-pekerja yang Profesional dan mentaati aturan pengerjaan yang ada dan berhati hati dalam pengerjaannya, karena akan mempunyai dampak jangka panjang yang membahayakan, contohnya radiasi nuklir.
DAFTAR PUSTAKA
German TV.2006.Chernobyl.http://id.wikipedia.org/wiki/Chernobyl
diakses pada : 16 Februari 2010
Markus Wauran.2008.Mengenang 22 Tahun Tragedi
Chernobyl. http://sangnanang.dagdigdug.com/2008/04/25/tragedi-chernobyl/
Diakses pada : 18 Februari 2010
BencanaChernobyl.http://www.sarimingeek.com/index.php?page=news&op=readNews&title=Ribuan+Bangkai+Kendaraan+Tragedi+Chernobyl
Diakses pada : 16 Februari 2010
Dampak Radiasi Kecelakaan Chernobyl.http://rullysyumanda.org/natural-resources/mining-and-energy/275
Diakses pada : 16 Februari 2010
Bencana Nuklir Chernobyl.2010.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/bancana-nuklir-chernobyl/
Diakses pada : 16 Februari 2010
Bayu.Energi Nuklir, Pengertian dan Pemanfaatannya.2009.http://bayureason.blogspot.com. http://netsains.com/2009/04/energi-nuklir-pengertian-dan-pemanfaatannya/
Diakses pada : 19 Februari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar