Tampilkan postingan dengan label Tugas Tak Resmi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Tak Resmi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Maret 2010

PPM

Bagian per juta ( 'ppm') menunjukkan jumlah zat tertentu dalam jumlah total 1.000.000 tanpa satuan ukuran yang digunakan selama mereka adalah sama. eg 1 milligram per kilogram. misalnya 1 miligram per kilogram. 1 bagian dalam 10 6.

PPM atau nama kerennya “Part per Million” jika dibahasa Indonesiakan akan menjadi “Bagian per Sejuta Bagian” adalah satuan konsentrasi yang sering dipergunakan dalam di cabang Kimia Analisa. Satuan ini sering digunakan untuk menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan misalnya kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam sungai, atau biasanya kandungan yodium dalam garam juga dinyatakan dalam ppm.

Seperti halnya namanya yaitu ppm, maka konsentrasinya merupakan perbandingan antara berapa bagian senyawa dalam satu juta bagian suatu sistem. Sama halnya denngan “prosentase” yang menunjukan bagian per seratus. Jadi rumus ppm adalah sebagai berikut:

ppm = jumlah bagian spesies / satu juta bagian sistem dimana spesies itu berada

Atau lebih gampangnya ppm adalah satuan konsentrasi yang dinyatakan dalam satuan mg/Kg, karena 1 Kg = 1.000.000 mg. Untuk satuan yang sering dipergunakan dalam larutan adalah mg/L, dengan ketentuan pelarutnya adalah air sebab dengan densitas air 1 g/mL maka 1 liter air memiliki masa 1 Kg, jadi satuannya akan kembali ke mg/Kg.

Contoh, kandungan Pb dalam air sungai adalah 20 ppm artinya dalam setiap Kg air sungai terdapat 20 mg Pb. Kandungan karbon dalam baja adalah 5 ppm artinya dalam 1 Kg baja terdapat 5 mg karbon. Air minum mengandung yodium sebesar 15 ppm, bisa diartikan bahwa setiap liter minum tersebut terdapat 5 mg yodium.


Bagian per juta (ppm) mg/kg

Sumber :
http://belajarkimia.com/definisi-ppm-part-per-million-atau-bagian-per-sejuta-bagian/feed

PPB

Bagian per miliar ( 'ppb') menunjukkan jumlah zat tertentu dalam jumlah total 1000.000.000 terlepas dari satuan pengukuran selama mereka adalah sama. eg 1 milligram per tonne. misalnya 1 miligram per ton. 1 part in 10 9 . 1 bagian dalam 10 9.


Bagian per miliar ppb µg/kg

Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d4/Button_hide.png

Mg/L

Awalan SI sering diterapkan sehingga ada unit seperti miligram per liter (mg / L). Ketika mengukur konsentrasi dalam air, bagian per juta adalah ungkapan yang lebih tua mg / L, karena satu liter air di bawah kondisi standar berat satu kilogram atau satu juta miligram.

Miligram per liter sering digunakan dalam kedokteran dan juga digunakan di antara resep. Sebagai contoh, Anda mungkin akan diberi solusi yang melibatkan satu substansi dan zat lain dan salah satu dari zat-zat melibatkan penambahan air maka akan keadaan: "10 mg / L.


Sumber:
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&tl=id&u=http//en.wikipedia.org/wiki/Medicine&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhPFwHumV9MTIRyeuUZ3xM4qy_-jg

Penyebab Pemanasan Global

Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.

Proses Gas Rumah Kaca


http://www.pemanasanglobal.net


Meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, sulfur heksafluorida) di atmosfer. Emisi ini dihasilkan terutama dari pembakaran bahan-bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta penggundulan dan pembakaran hutan. Efek Rumah Kaca sebagai suatu bentuk sistem ekosistem di bumi justru sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Tanpanya bumi akan menjadi lebih dingin. Akan tetapi, sistem tersebut akan bersifat merusak jika berlebihan dalam artian Efek Rumah Kaca telah menghasilkan sejumlah panas yang berlebih dibandingkan dengan kondisi normalnya.

- Sumber : http://www.forumsains.com/artikel/pemanasan-global/


Enam gas Rumah Kaca yang harus diturunkan emisinya, adalah:


• Karbon dioksida (CO2);

• Methana (CH4);

• Nitrogen Oksida (N2O);

• Hydrofluorocarbons (HFCs);

• Perfluorocarbons (PFCs); dan

• Sulphur hexafluoride (SF6)

Sumber :

http://www.csoforum.net/content/view/9/11/




DDT

Seperti yang terlihat pada diagram, DDT (diklorodifeniltrikloroetana) adalah senyawa hidrokarbon terklorinasi. Tiap heksagon dari struktur ini terdapat gugus fenil (C6H5-) yang memiliki atom klor yang mengganti satu atom hydrogen. Namun, perubahan kecil pada struktur molekularnya dapat membuat hidrokarbon terklorinasi ini aktif secara kimia.
DDT diproduksi secara massal pada tahun 1939, setelah seorang kimiawan bernama Paul Herman Moller menemukan dengan dosis kecil dari DDT maka hampir semua jenis serangga dapat dibunuh dengan cara mengganggu sistem saraf mereka. Pada waktu itu, DDT dianggap sebagai alternatif murah dan aman sebagai jenis insektisida bila dibandingkan dengan senyawa insektisida lainnya yang berbasis arsenik dan raksa. Sayangnya, tidak seorangpun yang menyadari kerusakan lingkungan yang meluas akibat pemakaian DDT.

Sebagai suatu senyawa kimia yang persisten, DDT tidak mudah terdegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ketika DDT memasuki rantai makanan, ini memiliki waktu paruh hingga delapan tahun, yang berarti setengah dari dosis DDT yang terkonsumsi baru akan terdegradasi setelah delapan tahun. Ketika tercerna oleh hewan, DDT akan terakumulasi dalam jaringan lemak dan dalam hati. Karena konsentrasi DDT meningkat saat ia bergerak ke atas dalam rantai makanan, hewan predator lah yang mengalami ancaman paling berbahaya. Populasi dari bald eagle dan elang peregrine menurun drastis karena DDT menyebabkan mereka menghasilkan telur dengan cangkang yang tipis dimana telur ini tidak akan bertahan pada masa inkubasi. Singa laut di lepas pantai California akan mengalami keguguran janin setelah memakan ikan yang terkontaminasi.

Sumber : http://www.chem-is-try.org/artikel-kimia/kimia-lingkungan/ancaman-ddt-di-abad-21/html.